Kamis, 07 Juli 2011

REVIEW (Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001)

REVIEW
(Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2001)




INTERAKSI SOSIAL

·         Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara orang perorangan, antar kelompok dan kelompok maupun antara orang perorangan dengan kelompok. Berlangsungnya suatu proses interaksi didasarkan pada berbagai faktor, antara lain:
1.    Imitasi
2.    Sugesti
3.    Identifikasi
4.    Simpati
Sugesti merupakan suatu pengaruh sikap yang diberikan kepada seseorang, sehingga orang tersebut menerimanya
Identifikasi merupakan keinginan seseorang untuk meniru(identik) menjadi sama dengan orang lain
Simpati merupakan proses ketertarikan seseorang dengan orang lain.
·         Syarat-syarat terjadinya interaksi adalah :
1.    Adanya kontak sosial
2.    Adanya komunikasi
Namun pada zaman modern ini kontak sosial  juga bisa di lakukan tanpa kontak badaniyah.
·         Kehidupan yang Terasing.
Kehidupan yang terasing adalah kehidupan yang tidak disertai dengan intaraksi sosial.Akibat dari hal ini adalah orang tersebut tidak bisa bersikap seperti layaknya manusia biasa.
·         Bentuk-bentuk Interaksi Sosial.
1.    Proses Asosiatif
a.    Kerja sama: suatu perilaku orang perorangan maupun kelompok untuk mencapai sutu tujuan tertentu.Kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan dan kelompok lainnya.
b.    Akomodasi : suatu penyelesaian masalah tanpa menghancurkan lawannya.adapun bentuk-bentuk dari akomodasi adalah
ü Coercion(dilaksanakan karena ada paksaan)
ü Compromise(pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan)
ü Arbitration(masalah diselesaikan oleh pihak ke tiga yang dipilih ke dua belah pihak)
ü Mediation(masalah diselesaikan oleh pihak ke tiga yang netral)
ü Conciliation(mempertemukan keinginan pihak yang berselisih)
ü Toleration
ü Stalemate(pihak yang terlibat mempunyai kekuatan yang seimbang)
ü Ajudication(penyelesaian masalah di pengadilan)
c.    Asimilasi :Peleburan dua kebudayaan sehingga masing-masing merasa memiliki satu kebudayaan yang sama.Adapaun faktor penghalang asimilasi adalah
ü  Terisolasinya kehidupan suatu golongan.
ü  Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi.
ü  Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan.
ü  Perasaan suatu golongan lebih tinggi kedudukannya daripada kelompok lainnya.
ü  Perbedaan ciri-ciri fisik
ü  In group feeling
ü  Gangguan golongan yang berkuasa terhadap golongan minoritas.
2.    Proses Disasosiatif (interaksi sosial yang menghasilkan perpecahan)
a.    Persaingan.
Fungsi dari persaingan adalah
ü  Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang kompetitif.
ü  Sebagai alat untuk mengadakan seleksi.
ü  Sebagai alat penyaring warga golongan karya.
Akibat dari persaingan adalah
ü  Berpengaruh pada kepribadian seseorang,
ü   Kemajuan.
ü  Solodaritas kelompok bertambah.
ü   Disorganisasi.
b.    Kontravensi
Merupakan suatu proses diantara pertentangan dan pertikaian.
c.    Pertentangan.
Masyarakat mempunyai sarana untuk menyalurkan benih-benih permusuhan yaitu safety-velve institutions.Adapun bentuk-bentuk pertentangan adalah
ü  Pertentangan pribadi
ü  Pertentangan rasial (pertentangan karena perbedaan ciri fisik)
ü  Pertentangan antara kelas-kelas sosial
ü  Pertentangan politik
ü  Pertentangan yang bersifat internasional.(perbedaan kepentingan yang merembes pada kedaulatan suatu negara)
Adapaun akibat dari bentuk pertentangan adalah
ü  Tambahnya solodaritas in group
ü  Menggoyahkan persatuan suatu kelompok(apabila pertentangan terjdi di dalam kelompok itu sendiri)
ü  Perubahan kepribadian individu
ü  Menimbulkan korban

STRATIFIKASI SOSIAL

·         Stratifikasi sosial adalah suatu tingkatan atau kedudukan dalam masyarakat. Sifat sistem lapisan masyarkat adalah bersifat tertutup (membatasi anggotanya untuk pindah tingkatan dlam masyarakat) dan terbuka (anggotanya bebas dalam naik dalam tingkatan masyarakat).Dasar-dasar yang dipakai dalam lapisan masyarakat adalah
1.    Ukuran kekayaan
2.    Ukuran kekuasaan
3.    Ukuran kehormatan
4.    Ukuran ilmu pengetahuan.
·         Hal-hal yang mewujudkan unsur tentang stratifikasi sosial adalah
1.    Kedudukan
Seseorang dapat mempunyai beberapa kedudukan dalam masyarakat karena dia ikut serta dalam berbagai pola kehidupan.masyarakat mengembangkan dua macam kedudukan yaitu : a. Ascribed Status ( diperoleh karena kelahiran )
                              b. Achieved Status (diperoleh dengan uasaha yang disengaja)
                              c. Assigned Status (diperoleh melalui kedudukan yang diberikan)

2.    Peranan                                                                                                                
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya berarti dia menjalankan suatu peranan.


MOBILITAS SOSIAL

·         Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial.Tipe-tipe gerak sosial ada dua macam yaitu
1.    horisontal : peralihan individu atau kelompok ke suatu struktur social yang sederajat
2.    Vertikal : peralian individu atau kelompok ke suatu struktur social yang tidak sederajat.Ada dua jenis gerak sosial vertikal yaitu vertikal naik dan vertikal turun.
·         Proses gerak social vertikal melalui saluran disebut social circulation. Saluran yang terpenting adalah angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, organisasi politik, ekonomi dan keahlian.
·         Saat ini lapisan dalam masyarakat sangat diperlukan dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari karena lapisan masyarkat secara tidak sadar telah membantu kita menyelesaikan masalah yang ada di sekitar kita yaitu penempatan individu dalam tempat-tempat yang sudah tersedia.


PERUBAHAN SOSIAL

·         Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi di dalam struktur masyarkat mulai dari kebudayaan maupun lembaga-lembaga sosialnya.Hubungan antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan adalah keduanya sangat erat karena keduanya mempunyai aspek yang sama misalnya saja seperti ini, lembaga masyarakat tak akan mengalami perubahan apabila kebudayaan yang ada disekitarnya tidak mengalami perubahan.
·         Bentuk Perubahan sosial dan kebudayaan.
1.    Perubahan Lambat dan Perubahan cepat.
Perubahan lambat disebut juga evolusi. Hal ini terjadi karena usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.Perubahan cepat disebut juga revolusi. Perubahan terjadi pada sendi-sendi pokok masyarakat, perubahan ini bisa direncanakan maupun tidak direncanakan.Adapun syarat-syarat terjadinya revolusi adalah
a.    Harus ada keinginan umum
b.    Adanya seorang pemimpin yang dianggap mampu dalam masyarakat.
c.    Adanya pemimpin yang dapat menampung keinginan.
d.    Pemimpin harus dapat menunjukkan tujuan pada masyarakat.
e.    Harus ada momentum yang tepat.
2.    Perubahan Kecil dan Perubahan Besar.
Perubahn kecil tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat sedangkan perubahan besar membawa pengaruh besar bagi masyarakat dan lembaga masyarakat.
3.    Perubahan yang dihendaki(direncanakan) dan perubahan yang tidak dihendaki (tidak direncanakan).
Perubahan yang dihendaki adalah perubahan yang pada awalnya sudah disusun atau direncanakan oleh pihak-pihak yang menghendaki. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan disebut agent of change.perubahan tersebut sudah diatur sedemikian rupa termasuk perubahan tiap lembaga oleh agent of change.Cara-cara
mempengaruhi masyarakat dengan system yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu disebut rekayasa sosial atau perencanaan social.
Perubahan social yang tidak dihendaki adalah perubahan yang terjadi tanpa di rencanakan bahkan di luar jangkauan pengawasan.
·         Faktor-faktor penyebab perubahan sosial.
1.    Bertambah atau berkurangnya penduduk.
2.    Penemuan-penemuan baru.
Mekanisme dari penemuan baru yaitu Innovation adalah suatu proses social yang tidak memerlukan waktu lama. Discovery adalah Penemuan unsur kebudayaan yang baru dan berupa alat atau gagasan.Discovery menjadi Invention apabila penemuan tersebut sudah dapat digunakan di tengah masyarakat secara sempurna.Ada beberapa factor pendorong penemuan baru adalah
a.    Kesadaran individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
b.    Kualitas ahli dalam suatu kebudayaan.
c.    Perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat.
Penemuan sering sekali meluas ke bidang-bidang lainnya.dan kemungkinan lain adalah penemuan juga dapat menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga lainnya.
3.    Pertentangan Masyarakat.
4.    Terjadinya pemberontakan atau Revolusi.
Sebab-sebab terjadinya pemberontakan yang berasal dari luar masyarakat adalah
a.    Lingkungan alam fisik di sekitar manusia.
Misalnya saja terjadi bencana di suatu daerah mengharuskan penduduknya harus mengadakan perubahan social di tempat ia baru tinggal.
b.    Peperangan
c.    Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Apabila pengaruh dari amsyarakt tersebut diterima tidak karena paksaan hasilnya disebut demonstration effect.Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing di dalam suatu kebudayaan disebut akulturasi. Dalam pertemuan duan budaya tidak selalu melebur jadi satu namun terkadang berjalan seimbang dan tolak menolak hal ini disebut juga dengan  Cultural Animosity.
·         Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan.
1.    Faktor-faktor pendorong perubahan social.
a.    Kontak dengan kebudayaan lain.
b.    Sistem pendidik formal yang maju
c.    Sikap menghargai karya orang lain.
d.    Toleransi.
e.    Sistem terbuka lapisan masyarakat.
f.     Penduduk yang heterogen.
g.    Ketidakpuasan masyarakat pada bidang tertentu.
h.    Orientasi kehidupan.
i.      Nilai bahwa manusia harus selalu memperbaiki hidup.
2.    Faktor-faktor penghalang terjadinya perubahan.
a.    Kurangan hubungan dengan masyarakat lain.
b.    Prasangka buruk tehadap hal-hal yang berbau asing.
c.    Hambatan-hambatan bersifat ideologis.
d.    Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

e.    Sikap masyarakat yang tradisional.
f.     Kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat.
g.    Rasa takut terjadinya kegoyahan integrasi kebudayaan.
h.    Adat.
·         Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan terkadang bertentangan dengan nilai dan norma yang ada sehingga terjadi ketidakserasian di kehidupan masyarakat. Apabila hal ini dpat di pulihkan kembali setelah terjadi perubahan, keadaan ini disebut adjustment.bila sebaliknya terjadi disebut maladjustment.
·         Saluran-saluran perubahan social dan kebudayaan adalah lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dst.
·         Disorganisasi dan Reorganisasi.
Disorganisasi adalah keadaan dimana tidak ada ketidakserasian pada bagian-bagian dari suatu kebulatan.Reorganisasi adalah proses pembentukan nilai dan norma yang baru agar serasi dengan lembaga-lembaga yang sudah mengalami perubahan.
·         Cultural Lag dapt terjadi apabilalaju perubahan dari dua unsur masyarakat atau kebudayaan yang mempunyai korelasi, tidak sebanding sehingga unsure yang satu tertinggal oleh unsure yang lain.

   Deskripsi Fakta Interaksi Sosial


Contoh Interaksi social dalam kehidupan sehari-hari adalah dari awal bangun tidur kita sudah melakukan interaksi social misalnya saja ada seorang mahasiswa yang bernama Ali. Ia sejak bangun tidur dan keluar kamar dan keluar dari kamarnya dan mengobrol dengan ibunya. Hal ini sudah menunjukkan interaksi social antara individu dengan individu.Ali memberikan pengaruh, kepada Ibunya.Sebaliknya Ibunya yang terkena pengaruh itu akan memberikan reaksi, tanggapan.dalam contoh ini wujudnya dapat berupa saling menegur dengan orangtuanya kemudian bercakap-cakap.
Setelah Ali melakukan aktivitas di rumah untuk bersiap-siap pergi ke kampus. Ia berangkat dan sampai di kelas mata kuliah Sosiologi.Hari itu Ali mendapat kesempatan untuk mempresentasikan makalah individunya di depan kelas, Ia menjelaskan makalah ia buat dan melaksanakan beberapa kesempatan Tanya jawab untuk menyempurnakan makalahnya.Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi Interaksi antara individu dengan kelompok. Bentuk interaksi ini menunjukkan bahwa kepentingan seseorang individu berhadapan dengan kepentingan kelompok.Saya dapat mengambil kesimpulan ini merupakan interaksi antara individu dengan kelompok karena interaksi ini mempunyai ciri-ciri Jumlah pelakunya lebih dari satu orang yaitu Ali dan teman-teman nya yang ada di kelas;terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social;mempunyai tujuan yang jelas dan dilaksanakan melalui suatu pola sistem social tertentu.
Ketika Ali sudah memenuhi semua pertemuan mata kuliah pada hari itu ia mengikuti sebuah ekstrakulikuler sepak bola. Bentuk interaksi seperti ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Interaksi antara kelompok dengan kelompok yang dilakukan Ali pada tim sepakbolanya termasuk Interaksi Sosial Asosiatif yang dalam bentuk Kerjasama(Cooperation).Kerja sama merupakan bentuk utama dari proses interaksi social karena pada dasarnya interaksi social yang dilakukan Tim Sepakbola Ali bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan bersama.

Deskripsi Fakta Mobilitas Sosial

Contoh mobilitas social vertical naik dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang anak yang pada awalnya bukan siapa-siapa ketika ia sudah menempuh pendidikan maka secara otomatis dia mempunyai status social yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Si anak dapat meningkatkan status sosialnya pada pendidikan . Pada umumnya untuk memperoleh status social terdapat dua cara namun si anak  ini menggunakan metode prestasi. Prestasi yang dimaksud adalah si anak ini memperoleh kedudukan pada lapisan tertentu dengan usaha sendiri.Pendidikan baik formal maupun non formal merupakan saluran untuk mobilitas vertical yang sering digunakan, karena melalui pendidikan seseorang bisa mengubah statusnya dari status di strata bawah ke strata atas.
Perpindahan si anak ini juga mempunyai factor-faktor pendorong nya diantaranya adalah Faktor Individu. Yang dimaksud dengan factor individu disini adalah Kualitas seseorang baik ditinjau dari segi tingkat pendidikan, penampilan maupun ketrampilan pribadi. Adapun Faktor inidividu yang sudah pasti dimiliki oleh si anak adalah Perbedaan kemampuan dan Orientasi sikap terhadap mobilitas social. Perbedaan kemampuan yang dimaksud adalah si anak ini harus cakap (memiliki kemampuan yang lebih) dalam hal pelajaran agar ia mempunyai kesempatan dalam menentukan mobilitas social. Orientasi sikap terhadap mobilitas yang dimaksud adalah Si anak ini untuk menaikkan posisinya, ia harus melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
Namun pada peningkatan posisi si anak ini bukan berarti jalan dengan lancar ia harus melalui beberapa factor penghambat misalnya saja si anak ini dari keluarga yang kurang mampu pastinya factor ekonomi ini dapat membatasi mobilitas social. Bagi masyarakat miskin, mencapai status social tertentu merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Belum lagi ketika di suatu organisasi mengetahui jika si anak ini adalah dari keluarga miskin, terbukti dengan adanya pembatasan keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan.
Ketika si anak ini sudah lulus pada suatu perguruan tinggi dan mendapat pekerjaan si anak ini dapat meningkatkan strata nya lebi tinggi lagi melalui saluran mobilitas social misalnya saja organisasi politik. Sebagai anggota parpol yang professional dan punya dedikasi yang tinggi serta loyal terhadap partainya, kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya, bahkan mendapat peluang yang besar menjadi anggota dewan legislative maupun eksekutif.dan ketika ia sudah menjadi dewan legislative untuk merefleksikan standar hidup yang lebih baik ia akan berpiki untuk merubah tempat tinggal nya. Berpindah tempat tinggalnya dari yang lama ke baru dengan fasilitas lebih baik.selanjutnya si anak ini pastinya akan menyesuaikan perilakunya pada strata yang sudah dimilikinya sekarang.Ia akan berusaha mempraktikkan bentuk-bentuk tingkah laku dan sifat dari kelas yang lebih tinggi.




Contoh mobilitas social vertical turun dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang pengusaha makanan khas daerah  disuatu daeah tiba-tiba gulung tikar atau bangkrut karena salah satu chef nya mencuri salah satu resep masakan khas dari restoran tersebut, dan akhirnya restoran tersebut sepi pengunjung dan akhirnya bangkrut. Dari contoh dia atas dapat di lihat bahwa seorang pengusaha restoran sukses tiba-tiba bangkrut dan akhirnya menjadi seorang pengangguran dan ini yang disebut mobilitas sosialvertikal turun.
Contoh Mobilitas social horizontal dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika seorang guru di sebuah SMA negeri tiba-tiba di mutasi ke sebuah SMA negeri di sebuah desa yang terpencil, padahal beliau mengaku tidak membuat kesalahan apapun dan ia sudah memastikan hal ini diknas setempat bahwa ia tidak melakukan kesalahan apapun. Dari contoh dia atas dapat di lihat bahwa guru ini hanya dipindahkan ke desa pelosok tapi ia tetap menjadi guru dan ini yang disebut mobilitas sosialvertikal turun


Deskripsi Fakta Stratifikasi Sosial.

Contoh stratifikasi social dalam kehidupan sehari-hari ialah saya mengambil contoh di IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam stratifikasi yang ada di IAIN Sunan Ampel Surabaya dasar stratifikasi sosialnya lebih cenderung ke  Ukuran ilmu pengetahuan. Di Kampus ini secara tidak sadar seseorang yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai akan diangggap sebagai orang yang menduduki pelapisan atas. Sebaliknya mereka yang hanya sedikit memiliki atau bahkan sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dihargai tersebut, mereka akan diangap oleh masyarakat sebagai orang-orang yang menempati pelapisan bawah atau kedudukan rendah. Dalam pernyataan diatas  saya contohkan saja seorang dosen  yang telah berpendidikan S3,dosen ini memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dari dosen yang berpendidikan S2  maka sadar atau tidak sadar Dosen S3 ini menduduki pelapisan atas.
Dalam suatu stratifikasi social pasti ada unsur-unsur yang mendasari hal tersebut.salah satu unsur nya adalah bagaimana seseorang memperoleh kedudukannya tersebut. Misalnya saja seorang dosen, beliau memperoleh kedudukan pelapesan atas diantara dosen-dosen lainnya dengan cara Achieved Status.yang dimaksud Achieved Status disini adalah Dosen memperoleh keddukan ini diperoleh melalui usaha-usaha yang disengaja yaitu beliau menempuh pendidikan bertahun-bertehun demi mendapat gelar S3.
Unsur lain dalam stratifikasi social adalh peranan Dalam setiap peranan akan terdapt suatu perangkat peran yang menunjukkan bahwa dalam suatu status tidak hanya mempunyai satu peranan tunggal, tetapi sejumlah peran yang saling berhubungan. Dosen pastinya tidk mempunyai satu peran saja , selain dia adalah seorang dosen pastinya ia adalah menjadi seorang suami di dalam rumah tangganya dan masih banyak perangkat peran lainnya yang ia sandang.
Dalam stratifikasi social  yang ada di IAIN Sunan Ampel Surabaya mempunyai sifat terbuka  karena setiap anggota masyarkat yang ada di dalamnya mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan social yang lebih tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri atau seorang dosen juga dpat turun ke pelapisan social yang lebih rendah karena dia tidak cakap dan tidak beruntung.Stratifikasi social terbuka dikampus ini lebih banuak memberikan rangsangan untuk meju dan berkembang kepada setiap anggota masyarakat.



Deskripsi Fakta Perubahan Sosial

Contoh perubahan social adalah saya mengambil contoh di sekitar rumah saya. PAda awal saya dan orang tua membangun rumah di salah satu desa terpencil di Sidoajo keadaan nya masih sangat sepi jauh dari ke modern nan karena disini masih berupa hutan. Tidak banyak akses jalan yang bisa dilewati untuk sampai ke kota.
Namun ketika rumah saya sudah selesai di bangun jalan menuju ke kota pun dibuat dan dibangn sebagaimana mestinya, sehingga setelah akses jalan menuju ke kota banyak orang-orang yang tertarik untuk membangun rumah di desa terpencil ini.Pada akhirnya semakin bertambahnya penduduk yang sangat cepat, dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam struktur msyarakat, terutama yang meyangkut masalah lembaga-lembaga kemasyarakatannya.misalnya saja Rukun Tetangga atau biasa disebut “RT” karena seiring bertambahnya penduduk di daerah sekitar rumah saya akhirnya atas dasar kesepakatan tetangga kita membuat Rukun Tetangga sendiri.para warga sekitar juga sepakat untuk mengadakan beberapa kegiatan agar para tetangga lebih akrab. Misalnya kerja bakti setiap 2 minggu sekali, arisan ibu-ibu dan arisan antar bapak-bapak.

Cerita Asal Usul Burung Kedasih


 
Cerita Asal Usul  Burung Kedasih
Cerita ini berawal dari dari sebuah keluarga di sebuah desa Jawa Timur. Pada zaman dahulu kala hiduplah sebuah keluarga yang hidup bahagia. Mereka hidu dengan anggota keluarga yang lengkap, yaitu seorang ibu yang bernama Ratih dan seorang ayah yang bernama jaka, dan keduanya memiliki seoran anak perempuan yang bernama Dasih. Sang ayah bekerja sebagai petani di sawah, si ibu tidak bekerja dan Si anak ini sekolah di sebuah Smp di dekat rumahnya.
Keluarga ini hidup dengan bahagia, hal ini terlihat dari kebiasaan mereka sehari-hari, mereka mengawali dengan selalu shalat shubuh berjamaah kemudian dilanjutkan dengan si ibu menyiapkan sarapan dan ketika jam menunjujjan jam 6 mereka sarapan bersama-sama. Mereka melakukan ini setiap hari.
Namun pada suatu ketika. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore namun si ayah tidak kunjung pulang padahal di luar sedang hujan lebat. Tiba-tiba seorang tetangga datang
“bu jaka…bu jaka…assalamualaikum…bu jaka” teriak seorang tetangga dengan suara tergesa-gesa
“iya…walaikumsalam” sambil berlari si ibu berlari kecil menuju pintu
“bu jaka…itu pak jaka ..pak jaka di sawah ….tersambar  petir”
“bapak……sekarang pak jaka nya dimana?” ia berkata sambil menangis
Kemudian Dasih berlari kecil ke arah ibunya
“bu’ bapak kenapa? …bapak dimana? Kenapa ibu’ menangis” kata Dasih
“ehmm…bapak mu…sih…tersambar petir” jawab ibu nya sambil menangis
Seketika setelah menjelaskan apa yang terjadi dengan bapaknya kepada Dasih. Mereka ber tiga segera pergi ke sawah untuk melihat keadaan pak jaka.
Sesampai di sawah ternyata sudah banyak penduduk desa yan berkerumun. Kemudian bu Jaka dan Dasih  segera menuju kerumunan tersebut. Ternyata pak jaka sudah tergeletak kaku dengan berbadan gosong. Seketika bu jaka dan Dasih anaknya memeluk pak jaka yang sudah tidak bernyawa.
“bapak…..pak…kenapa kau meninggalkan kita begitu cepat…” kata bu Ratih sambil menangis tersedu-sedu.
“Bapaaaaaaaaaaaaaaaaaaak….. bapak kenapa? Bapaaak banguuun….” Kata Dasih sambil menangis tersedu-sedu
Bebarapa saat kemudian warga memutuskan untuk  membawa jenasah pak Jaka ke rumahnya. Kemudian warga merawat dan menguburkan pak Jaka di pemakan desa setempat. Rasa berduka begitu terasa di kediaman dan di desa tempat tinggal pak Jaka karena beliau di kenal sebagai pribadi yang baik.
Setelah beberapa hari kematian pak Jaka, Bu Ratih (istri almarhum pak jaka) dan anak Dasih, akhirnya mereka bias menerima kematian pak Jaka dengan ikhlas. Mereka memutuskan untuk menjalani kaheidupan sehari-hari seperti biasa.
Setelah beberapa tahun berlalu Bu Ratih bertemu dengan seorang pria yang bernama Pak Amin. Pak Amin adalah salah seorang warga di desa tetangga yang bernasib sama dengan Bu Ratih yaitu kehilangan pasangan hidupnya karena sebuah kecelakaan. Ia sudah beberapa tahun hidup sendiri dengan anak perempuannya yang bernama Tiwi.
Tidak lama kemudian setelah Bu ratih dan Pak Amin dikabarkan dekat akhirnya mereka pun menikah. Kemudian keduanya hidup bahagia dengan kedua anak perempuannya. Mereka hidup dengan bergelimpah harta karena Pak Amin bekerja sebagai perangkat desa setempat. Hal ini terlihat dari si anak dari Pak Jaka yang memakai perhiasan mewah. Lain hal nya dengan Dasih yang tidak memakai perhiasan sama sekali.
Namun dari pernikahan ini, ternyata Bun Ratih memiliki motif tertentu yatu untuk menguasai seluruh harta dari sumai barunya ini. Begitu juga dengan suami sebelumnya.
pada suatu malam ketika kedua putrinya akan tidur Dasih beberapa saat mengamati Tiwi. Kemudian ia berkata
“ehmm..ibu’…”
“ada apa anak ku sayang..” sahut ibunya dengan penuh kasih sayang
“bu’ lihat kak Tiwi dech, dia mengenakan perhiasan banyak dan cantik sekali.’ Kata Dasih dengan manja
“Lalu..?” kata Ibu’nya
“yaa…aku juga iri sama kak Tiwi, aku ingin seperti kak Tiwi bu’, selalu mengenakan perhiasan. Dan selalu kelihatan cantik di depan semua orang”
“Owh…begitu, jadi anak ibu’ yang satu ini, ingin pakai perhiasan juga..” sahut sang ibu
Dari percakapan singkat ini. Si ibu menanggapi permintaan si anak kandungnya Dasih dengan serius. Ia berfikir bahw ini lah saat yang tepat untuk menjalankan rencana untuk merebut kekayaan dari Pak Amin, yaitu dengan cara membunuh anak tirinya yaitu Tiwi.  Namun pada malam berikut nya Dasih meminta pada kakaknya Tiwi secra baik-baik untuk meminjam perhiasannya.
“kakak, ehmm bolehkah aku meminjam perhiasan mu semalam saja?” tanya Dasih dengan manja
“owh, emank buat apa? Kok tumben berkata seerti itu ?
“Ya enggak buat apa-apa kak, aku pengen aja memakai perhiasan seperti kakak, malam ini saja, noleh kan?”
“oh..begitu. oko ok, boleh boleh saja kok adek ku sayang” jawab Tiwi
Setelah itu Tiwi melepaskan semua perhiasan yang ia pakai dan memberikan nya pada Dasih adiknya. Kemudian Dasih mengenakan semua perhiasan milik Tiwi di tubuhnya lalu mereka berdua tidur dengan keadaan kamar gelap.
Tidak lama setelah Dasih dan Tiwi tertidur, ibunya terbangun dari tidurnya. Ia berfikir tentang apa yang dikatakan anak kandung nya Dasih kemarin malam. Ia memikirkan hal itu dengan penuh rasa marah karena ia benar-benar tidak  terima dengan perlakuan anak tiri nya. Setelah itu ia bernjak dari tempat tidurnya dan menuju dapur untuk mengambil pisau. Ternyata isa berniat membunuh anak tirinya.
Namun sesampainya di kamar tidur anak perempuannya. Ia melihat keadaan kamar anak perempuannya gelap gulita. Ratih kebingungan bagaimana cara membedakan antara anak tiri dan anak kandungnya Kemudian dalam benaknya berkata
“aku ingat, anak tiri ku yang memakai perhiasan sedangkan anak kandung ku tidak”
Kemudian Ratih memasuki kamar dan menusuk anaknya yang tampak tidak memakai perhiasan. Lalu ia membiarkan anak perempuan tersebut mati dengan tertusuk di perutnya. Kemudian ia mengambil semua perhiasan yang di pakai anak perempuan tersebut lalu Bu Ratih membungkus jenasah anak tiri nya tersebut dengan karung lalu membopong nya ke sungai di belakang rumahnya kemudian jenasah tersebut ia buang ke sungai.
Sepulangnya dari sungai ia merasa bahagia  karena akhirnya ia bisa mendapatkan perhiasan yang di inginkan oleh anaknnya. Ia berencana keesokan harinya akan memberikan perhiasan tersebut pada anaknya.
Namun keesokan harinya, ia datang di kamar anak perempuannya. Ternyata yang sedang tertidup pulas di kamar anaknya adalah Tiwi yaitu anak tirinya. 
“Tidaaak…anak ku, maaf kan ibu” kata Ratih dengan menyesal.
Kemudian suaminya Pak Amin menghampirinya dan melihat sang istri menangis tersedu-sedu.kemudian Pak Amin pada istrinya
“ada apa buk, knapa menangis seperti itu?”
“A…a…anak kita pak…” jawab bu ratih dengan terbata-bata
“kenapa anak kita? Lho dimana Dasih?” tanya Pak Amin
Seketika itu Bu Ratih tidak menjawab pertanyaan sumainya, ia lari menuju ke sungai sambil menangis dan berteriak.
“Dasiiiiiiiiiih….Dasiiiiiiih…..Dasiiiiiih…kamu dimana nak….” Teriak bu Ratih di pinggir sungai.
Namun sesampainya di sungai ia sudah tidak melihat jenasah anaknya yang ia lemparkan ke sungai kemarin. Ia tetap berteriak
“Dasiiiiiiiiiih….Dasiiiiiiih…..Dasiiiiiih…kamu dimana nak….” Teriak bu Ratih
Ia berlari di sepanjang  alur sugai dengan tetap berteriak mencari anaknya. Ia terus berharap agar ia menemukan anaknya tetap selamat. Namun hal ini tidak membuahkan hasil.
Setelah peristiwa ini terjadi, tak ada kabar lagi tentang bu Ratih ataupun Dasih. Ia dikabarkan hilang entah kemana.
Sedangkan kabar tentang Pak Amin, yaitu pada awalnya dia ikut mencari anaknya Dasih di sepanjang sungai. Namun setelah ia mendengar kabar dari tetangga-tetangga nya bahwa Bu Ratih, pada awalnya Bu Ratih berniat untuk membunuh Tiwi anak kandung dari pak Amin  maka sejak saat itu Pak Amin tidak lagi ikut mencari Dasih dan istrinya. Menurut kabar angin Pak Amin sangat kecewa dengan sikap yang telah diperbuat oleh istrinya itu.     
Beberapa hari setelah peristiwa ini,di sekitar desa kebaron ini  muncul seekor burung yang berbunyi.
“siiiih..sihhh..sihhhh”
Pada awalnya suara burung ini tidak mendapat perhatian khusus dari para warga, namun burung ini selalu muncul baik siang maupun malam. Suara burung ini nadanya semakin tinggi dan tidak henti-hentinya berbunyi. Dari kemunculan burung bersuara aneh ini, warga desa sekitar tempat kejadian begitu heboh. Mereka menghubung-hubungkan suara burung ini dengan hilangnya Bu Ratih.
Para warga berpendapat bahwa suara burung tersebut terdengar seperti, suara seorang wanita yang menjerit dengan menyebutkan
“Daasihh…siiiiihh….siiiih…siiih”
Sejak saat itu cerita ini terus berkembang di masyarakat dan diwariskan secara turun temurun bahkan hanya dari mulut ke mulut saja.
Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah kita tidak boleh menjadi orang yang serakah atau gila akan harta. Bila kita menginginkan sesuatu haruslah atau sebaiknya di bicarakan secara baik-baik, maka hasilnya maka akan baik pula.